Home
Benarkah semua fakta yang terjadi pada kasus terorisme sudah ‘disetting’ mengikuti skenario?
HIDAYATULLAH, Acara TV One tanggal 5 September 2012 lalu, menyajikan tema “Teroris Masih Ada, Salah Siapa?” Lagi-lagi umat Islam dikambinghitamkan dan dikaitkan dengan aksi teror. Ketua BNPT menegaskan keterlibatan Ngruki dalam aksi teror ini.
Pengamat Mustafa Nahrawardhana akhirnya membeberkan isu terkait terorisme di Indonesia. Dengan gamblang dia mendudukkan persoalan terkait isu terorisme selama ini, termasuk aksi teror di Solo belakangan ini. Bahwa aksi teror yang ada di Solo belum tentu teror dan dia menyebutkan bahwa fakta dapat direkayasa. Termasuk Imam Besar Istiqal Ali Mustafa Ya’qub yang menyebut bahwa terorisme masih ada karena “ada yang membuat.”
Pada acara tersebut Mustofa Nahrawardaya mengetengahkan fakta sejarah tentang teroris dan terorisme di negri ini, bahwa “dalam semua kejadian mengenai terorisme di negri ini berlaku TEORI BULLSHIT”.
Yang dimaksud dengan Bullshit adalah :”semua fakta yang terjadi pada kasus terorisme sudah ‘disetting’ mengikuti skenario”. Diberi contoh olehnya, pada kasus Bom JW MARRIOT, kepala pelaku yaitu Asmar Latin Sani itu diletakkan oleh pihak tertentu karena baru ditemukan di lantai 3 beberapa hari kemudian padahal area sekitar JW Marriot sudah disterilisasi dan dilacak sejak hari pertama kejadian.
Kemudian,dia menyampaikan pula bahwa ‘tidak masuk akal merampok/FA’I untuk mendanai terorisme, karena itu tidak akan ada yang mendukung’, dikatakan pula olehnya ‘mana mungkin berjuang demi agama namun melakukan hal seperti itu, lebih lanjut lagi dia menolak kaitan baju gamis dan jenggot dalam terorisme.
Mustofa Nahrawardaya menjelaskan bahwa kasus terorisme itu terjadi karena ’sudah diatur’ dan ‘intelijen’ bisa ikut bermain, memanfaatkan pihak-pihak tertentu. ” Semua fakta bisa diatur”, dalam Intelijen itu dinamainya Teori Bullshit. Penimbul Situasi, yakni ada bagian yang menimbulkan situasi (tugas Intelijen), lalu ada bagian yang memberantas (tugas Densus).
Hal tersebut senada dengan Mantan Komandan Satgas Intel BAIS Laksamana Pertama TNI (Purn) Mulyo Wibisono melihat ada kejanggalan dalam aksi apa yang disebut sebagai terorisme. Mulyo Wibisono menyatakan ini dalam interview singkat dengan MetroTV, Senin (10/9/2012) petang.
Menurut Mulyo, sederet aksi “terorisme” yang muncul merupakan by design. Ada yang mendesainnya. Mulyo sendiri buru-buru menyatakan bahwa ia tak bisa menjawab lebih jauh, karena, “Saya tak ikut mendesainnya.”
Menurutnya, ia bisa menceritakan bagaimana analisa intelijen berkaitan dengan kegiatan, ilmu dan organisasi. “Maka, dalam penggalangan itulah ada teror,” katanya. Nah, berdasarkan itu, logikanya, ini didesain sedemikian rupa.
Lebih jelasnya silahkan simak...
HIDAYATULLAH, Acara TV One tanggal 5 September 2012 lalu, menyajikan tema “Teroris Masih Ada, Salah Siapa?” Lagi-lagi umat Islam dikambinghitamkan dan dikaitkan dengan aksi teror. Ketua BNPT menegaskan keterlibatan Ngruki dalam aksi teror ini.
Pengamat Mustafa Nahrawardhana akhirnya membeberkan isu terkait terorisme di Indonesia. Dengan gamblang dia mendudukkan persoalan terkait isu terorisme selama ini, termasuk aksi teror di Solo belakangan ini. Bahwa aksi teror yang ada di Solo belum tentu teror dan dia menyebutkan bahwa fakta dapat direkayasa. Termasuk Imam Besar Istiqal Ali Mustafa Ya’qub yang menyebut bahwa terorisme masih ada karena “ada yang membuat.”
Pada acara tersebut Mustofa Nahrawardaya mengetengahkan fakta sejarah tentang teroris dan terorisme di negri ini, bahwa “dalam semua kejadian mengenai terorisme di negri ini berlaku TEORI BULLSHIT”.
Yang dimaksud dengan Bullshit adalah :”semua fakta yang terjadi pada kasus terorisme sudah ‘disetting’ mengikuti skenario”. Diberi contoh olehnya, pada kasus Bom JW MARRIOT, kepala pelaku yaitu Asmar Latin Sani itu diletakkan oleh pihak tertentu karena baru ditemukan di lantai 3 beberapa hari kemudian padahal area sekitar JW Marriot sudah disterilisasi dan dilacak sejak hari pertama kejadian.
Kemudian,dia menyampaikan pula bahwa ‘tidak masuk akal merampok/FA’I untuk mendanai terorisme, karena itu tidak akan ada yang mendukung’, dikatakan pula olehnya ‘mana mungkin berjuang demi agama namun melakukan hal seperti itu, lebih lanjut lagi dia menolak kaitan baju gamis dan jenggot dalam terorisme.
Mustofa Nahrawardaya menjelaskan bahwa kasus terorisme itu terjadi karena ’sudah diatur’ dan ‘intelijen’ bisa ikut bermain, memanfaatkan pihak-pihak tertentu. ” Semua fakta bisa diatur”, dalam Intelijen itu dinamainya Teori Bullshit. Penimbul Situasi, yakni ada bagian yang menimbulkan situasi (tugas Intelijen), lalu ada bagian yang memberantas (tugas Densus).
Hal tersebut senada dengan Mantan Komandan Satgas Intel BAIS Laksamana Pertama TNI (Purn) Mulyo Wibisono melihat ada kejanggalan dalam aksi apa yang disebut sebagai terorisme. Mulyo Wibisono menyatakan ini dalam interview singkat dengan MetroTV, Senin (10/9/2012) petang.
Menurut Mulyo, sederet aksi “terorisme” yang muncul merupakan by design. Ada yang mendesainnya. Mulyo sendiri buru-buru menyatakan bahwa ia tak bisa menjawab lebih jauh, karena, “Saya tak ikut mendesainnya.”
Menurutnya, ia bisa menceritakan bagaimana analisa intelijen berkaitan dengan kegiatan, ilmu dan organisasi. “Maka, dalam penggalangan itulah ada teror,” katanya. Nah, berdasarkan itu, logikanya, ini didesain sedemikian rupa.
Lebih jelasnya silahkan simak...
Ada Si apa di Balik Bom Depok pengakuan mantan BAIS atas kejanggalan
Jangan lupa di like & di share ya sobat !!!
Sewa Mobil
Lowongan Kerja Terbaru
Sewa Mobil
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Internasional /
Nasional
dengan judul Gawat, Semua Fakta Kasus Terorisme Sudah ‘Disetting’ Mengikuti Skenario? . Jangan lupa selalu kunjungi pbsstainmetro.blogspot.com, karena masih banyak artikel lainnya. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://ekahidayatullah77.blogspot.com/2013/01/gawat-semua-fakta-kasus-terorisme-sudah.html. Terima kasih!
Buat Teman-Teman yang mempunyai Artikel dan ingin di posting di Blog ini. Silahkan kirim Artikelnya ke alamat email ini : pbsstainmetro7@gmail.com atau KLIK DISINI. Yang Nantinya akan Kami cantumkan Nama Pengirim tersebut. Artikel dari temen-temen sangat berpengaruh terhadap perkembangan Blog D3 Perbankan Syariah STAIN Jurai Siwo Metro ini.
Bagikan Artikel "Gawat, Semua Fakta Kasus Terorisme Sudah ‘Disetting’ Mengikuti Skenario? " ini ke :
Ditulis oleh:
"Eka Hidayatullah"
-
Beri Komentar untuk : "Gawat, Semua Fakta Kasus Terorisme Sudah ‘Disetting’ Mengikuti Skenario? " - D3 Perbankan Syariah STAIN Jurai Siwo Metro
Beri Komentar untuk : "Gawat, Semua Fakta Kasus Terorisme Sudah ‘Disetting’ Mengikuti Skenario? " - D3 Perbankan Syariah STAIN Jurai Siwo Metro
Belum ada komentar untuk "Gawat, Semua Fakta Kasus Terorisme Sudah ‘Disetting’ Mengikuti Skenario? "
Post a Comment