HIDAYATULLAH--
Jangan lupa di like & di share ya sobat !!!
Bismillahirrahmanirrahim
10 Muharram, adalah hari yang sangat fenomenal. Bagaimana tidak, pada hari ini manusia terbagi menjadi dua kelompok; PERTAMA,
 pengikut sejati Rasulullah, pada hari ini mereka berpuasa, ditambah 
satu hari sebelum atau sesudahnya, sesuai dengan petunjuk Rasulullah 
shallallahu ‘alaihi wasallam.
KEDUA,
 mereka yang membangkang kepada Rasulullah, pada hari ini mereka 
menyiksa diri dengan memukul-mukul muka, dada, bahkan melukai kepala dan
 pundak hingga berdarah-darah.
Golongan
 Pertama, adalah Ahlus sunnah wal jama’ah, mereka adalah As-sawaad 
al-A’zham, merekalah mayoritas dengan persentase 80 s/d 90 % dari 
seluruh jumlah kaum muslimin dunia yang mencapai 1,57 Miliar pada 2009.
Golongan
 kedua adalah Syi’ah dengan berbagai sektenya; Imamiyah-Rafidhah, 
Isma’iliyah, Nushiriyah,Ibadhiyah, Houtsiyah, dll, dengan persentase + 
5,5 %.
Bukti Kesesatan Pesta Duka Berdarah Ala Syi’ah Rafidhah Majusi :
- 1. Pembangkangan Terhadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Rasulullah
 Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah melarang menyiksa diri atas 
peristiwa musibah yang menimpa seseorang, dalam hadits beliau bersabda:
لَيْسَ مِنَّا مَنْ ضَرَبَ الْخُدُودَ وَشَقَّ الْجُيُوبَ وَدَعَا بِدَعْوَى الْجَاهِلِيَّةِ
“Tidak
 termasuk golongan kami orang yang memukul-mukul muka, merobek-robek 
baju dan berteriak-teriak seperti orang-orang jahiliyah” [HR. Al-Bukhari dan Muslim]
Kemudian beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menambahkan:
“Wanita
 yang meratapi mayat apabila tidak bertaubat sebelum meninggal, ia akan 
dibangkitkan pada hari kiamat dengan memakai mantel dari tembaga panas 
dan jaket dari penyakit kusta.” [HR. Muslim]
PERTANYAAN :
 Jika Rasulullah menyatakan mereka bukan ‘golongan kami’ (Golongan 
Rasulullah), maka Syi’ah Imamiah RAFIDHAH termasuk golongan siapa ?
- 2. Tasyabbuh (menyerupai) Kaum Kuffar Dalam Ritual Ibadah Mereka.
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُم
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka”. ( HR. Abu Dawud,no 4031, dan Ahmad : 2/50, 2/92 ).
Dalam hal ini mereka menyerupai Kristen, lihat di sini : ( http://www.facebook.com/media/set/?set=a.390415370981603.88412.221268711229604&type=3 )
Kecuali
 jika mereka mengklaim bahwa hak paten ritual ini adalah inovasi dan 
temuan mereka. Tapi, dalam hal ini, biarlah mereka yang berkompromi 
dengan Kristen.
- 3. Al-qur’an Menegaskan Mereka Telah Ditipu Dan Tertipu.
Allah Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Kahfi ; 103-104 , yang artinya : Katakanlah: “Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya” .(103)
” Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedang mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.” (104)
” Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedang mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.” (104)
Inilah
 faktanya; mereka kira ritual ini adalah ibadah terbaik, dan bukti cinta
 sejati mereka terhadap Ahlul Bait. Namun kasian, mereka tertipu.
- 4. Ritual Duka Berdarah-Darah Ini, Ajaran Siapa ?
Imam
 Husein Radhiyallahu ‘anhu dan Anak-cucnyau tidak pernah melakukan hal 
ini, apalagi menyuruhnya, bahkan Imam Husein melarangnya dengan tegas. 
Di akhirat kelak Imam Husein akan berlepas tangan dari mereka.
Maka kelak mereka akan menyesal, sesuai firman Allah, yang artinya :
(Yaitu)
 ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang
 mengikutinya, dan mereka melihat siksa; dan (ketika) segala hubungan di
 antara mereka terputus sama sekali.
Dan berkatalah orang-orang yang mengikuti: “Seandainya kami dapat kembali (ke dunia), pasti kami akan berlepas diri dari mereka, sebagaimana mereka berlepas diri dari kami”. Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi sesalan bagi mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan keluar dari api neraka. (QS.Al-Baqarah:167).
Dan berkatalah orang-orang yang mengikuti: “Seandainya kami dapat kembali (ke dunia), pasti kami akan berlepas diri dari mereka, sebagaimana mereka berlepas diri dari kami”. Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi sesalan bagi mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan keluar dari api neraka. (QS.Al-Baqarah:167).
- 5. Cinta Palsu Yang Zhalim.
Jika
 bukti cinta Ahlul bait, adalah dengan merayakan pesta kematiannya 
dengan ritual syaithaniyah ini, maka Ali bin Abi Thalib ayah Husein 
lebih berhak dengan ritual ini.
Sesungguhnya
 ayah Husain (‘Ali bin Abi Thâlib Radhiyallahu ‘anhuma) jauh lebih 
afdhal (utama) darinya. Beliau juga meninggal dalam keadaan terbunuh. 
Akan tetapi, mereka tidak menjadikan hari kematiannya sebagai hari 
berkabung layaknya hari kematian Husain Radhiyallahu ‘anhuma (yang 
diperingati).
Bukankah ini kezhaliman yang besar, saat mereka memuja-muji Husein melebihi ayahnya, sang Khalifah ?
- 6. Dan Bukankah Rasulullah Lebih Pantas Dan Berhak Untuk Diperingati ?
Allah
 Azza wa Jalla telah memanggil Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam,
 penghulu anak Adam di dunia dan akhirat, sama seperti para nabi 
sebelumnya. Namun, tidak ada seorang pun menjadikan hari wafat beliau 
sebagai hari bela sungkawa, atau melakukan perbuatan orang-orang dari 
sekte Syiah pada hari kematian Husain.
Tidak
 seorang pun menyebutkan bahwa terjadi sesuatu sebelum atau sesudah hari
 kematian mereka, seperti apa yang disebutkan Syiah pada hari kematian 
Husain. Seperti terjadinya gerhana matahari, adanya cahaya merah di 
langit dan lain-lain”.
Bahkan 
Al-Qur’an telah menegaskan bahwa iman, takwa, dan kecintaan tidaklah 
terikat dengan kelahiran atau wafatnya Rasulullah. Allah berfirman yang 
artinya :
” Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul . Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun; dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.” ( Aali Imran :144)
” Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul . Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun; dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.” ( Aali Imran :144)
- 7. Ayatus-Syi’ah Telah Mendustai Dan Mempermainkan Mereka.
Bukankah
 cinta Husein dibuktikan dengan menyiksa diri, maka kita tantang 
Ayatusyi’ah mereka melakukan ritual ini.Ayo Ali Khamane’i( Iran), Ali 
Sistani (Irak), Hasan Nashrallat(Lebanon), Muqtadha Shadr(Irak), 
silahkan lakukan ritual siksa diri yang dilakukan pengikut kalian, jika 
kalian adalah orang-orang yang benar !
- 8. Harga Sebuah Pengkhianatan.
DUSTA SEJARAH TERBESAR YANG DIREKAYASA SYI’AH adalah : bahwa Husein Bin Ali dibunuh oleh Yazid.
Lantas SIAPA PEMBUNUH HUSEIN ? Kami tidak perlu menjawab, cukup ayatusyi’ah yang menjawabanya :
Marji’
 Syi’ah Ayatullah Al-Uzhma Muhsin Al-Amin menuliskan : ” … Kemudian 
Husein dibai’at oleh 20.000 orang dari penduduk Irak, dan mereka semua 
menipunya, mereka keluar sedang bai’at ada di leher mereka, maka mereka 
pun membunuhnya.” (A’yaan Al-Syi’ah : juz I, hal 34).
IMAM
 HUSEIN berwasiat kepada saudarinya Zainab : “Wahai saudariku tercinta, 
saya bersumpah di depanmu, maka tunaikanlah sumpahku ! janganlah kau 
merobek-robek baju ( karena kematian ku ), janganlah kau memukul wajah, 
jangan pula berteriak-teriak dengan kata-kata (sungguh celakalah 
kami..merugilah kami). ( Mustadrak Al-Wasa’il : juz I, hal 144).
Kemudian Imam HUSEIN mendo’akan kehancuran untuk Syi’ahnya : ” Ya Allah, jika Engkau beri mereka kenikmatan sampai waktu yang telah ditentukan, maka pecahkanlah mereka menjadi sekte-sekte, jadikanlah jalan mereka berbeda-beda, dan janganlah Engkau jadikan para pemimpin manapun ridha terhadap mereka. Sesungguhnya mereka mengundang kami untuk membela kami, kemudian mereka berkhianat dan memerangi kami.” ( Kasyf-Al-Ghummah, juz II, hal 18 dan 38, I’lam Al-Waraa, karya Al-Thabrasi, hal 949, dan Al-Irsyad karya Al-Mufid, hal 241).
Kemudian Imam HUSEIN mendo’akan kehancuran untuk Syi’ahnya : ” Ya Allah, jika Engkau beri mereka kenikmatan sampai waktu yang telah ditentukan, maka pecahkanlah mereka menjadi sekte-sekte, jadikanlah jalan mereka berbeda-beda, dan janganlah Engkau jadikan para pemimpin manapun ridha terhadap mereka. Sesungguhnya mereka mengundang kami untuk membela kami, kemudian mereka berkhianat dan memerangi kami.” ( Kasyf-Al-Ghummah, juz II, hal 18 dan 38, I’lam Al-Waraa, karya Al-Thabrasi, hal 949, dan Al-Irsyad karya Al-Mufid, hal 241).
INTINYA,
 Imam HUSEIN mengakui syi’ahnya lah yang mengkhianati dan membunuhnya, 
dan beliau sangat yakin bahwa beliau akan syahid saat itu, lantaran itu 
beliau berwasiat dan bersumpah agar wafatnya beliau jangan diperingati 
dengan cara2 bertentangan dengan Syari’at Islam. Dan akhirnya, beliau 
mendo’akan kehancuran bagi Syi’ah.
- 9. Tipuan, Penyesalan, Atau Hukuman ?
Lantas kita bertanya, jika ini hakikatnya, mengapa Syi’ah masih saja menyiksa diri dalam memperingati wafatnya Imam HUSEIN ?
Jawaban : Hanya ada tiga kemungkinan :
PERTAMA :
 Perbuatan tersebut adalah tipuan; mereka sadar bahwa nenek moyang 
Syi’ah mereka adalah pengkhianat dan pembunuh Husein, maka hal ini perlu
 ditutupi dengan ritual bersedih dan menyiksa diri.
KEDUA :
 Mereka tau bahwa merekalah yang mengkhianati dan membunuh Husein, maka 
perbuatan ini adalah bentuk penyesalan tingkat tinggi atas dosa mereka 
terhadap Husein.
KETIGA :
 Allah Subhanahu wa Ta’ala menghukum mereka karena pengkhianatan mereka 
kepada Ali, Hasan , dan Husein, dengan siksaaan yang mereka lakukan 
terhadap diri mereka sendiri.
S A U D A R A K U !
BUKTIKAN
 CINTA KITA dengan mengikuti Rasulullah dalam sunnah beliau, yang sampai
 kepada kita melalui sahabat-sahabat beliau yang jujur dan terpercaya.
Allah Ta’ala berfirman yang artinya :
Katakanlah:
 “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah 
mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha 
Penyayang. (QS. Aali Imran:31)
WAHAI SYI’AH INDONESIA, jika dalil-dalil dari Al-Qur’an , hadits, dan logika juga tidak kalian terima, lantas dengan apa lagi kalian beragama ?
WAHAI SYI’AH INDONESIA, jika dalil-dalil dari Al-Qur’an , hadits, dan logika juga tidak kalian terima, lantas dengan apa lagi kalian beragama ?
WAHAI SYI’AH INDONESIA, agama siapa yang sebenarnya kailian ikuti ?!
——
Beberapa video Ritual Sesat Siksa Diri :
Beberapa video Ritual Sesat Siksa Diri :
Perbandingan tatacara Ibadah empat Agama : Yahudi, Nashrani, Syi’ah, dan Islam :
Jangan lupa di like & di share ya sobat !!!
Sewa Mobil
Lowongan Kerja Terbaru
Sewa Mobil
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Internasional
 dengan judul Inilah Bukti-bukti Kesesatan Pesta Duka Berdarah Asyura Ala Syiah Rafidhah. Jangan lupa selalu kunjungi pbsstainmetro.blogspot.com, karena masih banyak artikel lainnya. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://ekahidayatullah77.blogspot.com/2013/01/inilah-bukti-bukti-kesesatan-pesta-duka.html. Terima kasih!
Buat Teman-Teman yang mempunyai Artikel dan ingin di posting di Blog ini. Silahkan kirim Artikelnya ke alamat email ini : pbsstainmetro7@gmail.com atau KLIK DISINI. Yang Nantinya akan Kami cantumkan Nama Pengirim tersebut. Artikel dari temen-temen sangat berpengaruh terhadap perkembangan Blog D3 Perbankan Syariah STAIN Jurai Siwo Metro ini.
Bagikan Artikel "Inilah Bukti-bukti Kesesatan Pesta Duka Berdarah Asyura Ala Syiah Rafidhah" ini ke :
Ditulis oleh: 
"Eka Hidayatullah"
 - 
Beri Komentar untuk : "Inilah Bukti-bukti Kesesatan Pesta Duka Berdarah Asyura Ala Syiah Rafidhah" - D3 Perbankan Syariah STAIN Jurai Siwo Metro
Beri Komentar untuk : "Inilah Bukti-bukti Kesesatan Pesta Duka Berdarah Asyura Ala Syiah Rafidhah" - D3 Perbankan Syariah STAIN Jurai Siwo Metro
 Home
 Home 


Belum ada komentar untuk "Inilah Bukti-bukti Kesesatan Pesta Duka Berdarah Asyura Ala Syiah Rafidhah"
Post a Comment